Dalam dunia arsitektur, menciptakan harmoni antara bangunan dan lingkungan alami tidak hanya penting untuk estetika tetapi juga untuk kesejahteraan penghuni. Fengshui, yang dikenal sebagai ilmu geomansi Tiongkok, adalah filosofi yang telah lama dipercaya dapat menciptakan keseimbangan ini. Fengshui, yang berarti “angin dan air,” adalah praktik kuno yang menekankan hidup selaras dengan alam.
Asal usulnya yang berkembang ribuan tahun lalu di Tiongkok, Fengshui memfokuskan pada bagaimana memposisikan manusia dalam lingkungan hidup mereka untuk memaksimalkan aliran Qi, atau energi vital, yang, menurut kepercayaan, dapat mempengaruhi kesehatan, kekayaan, dan kebahagiaan. Berikut adalah rangkuman panduan yang Romessa dapat berikan untuk menperdalam prinsip-prinsip Fengshui yang harus dipahami oleh arsitek dan pemilik rumah.
Sekolah-sekolah Fengshui
Ada dua cabang utama dalam Fengshui: Ti Li (Form School) dan LiiQi Pai (Compass School). Ti Li mengkaji bentuk fisik lingkungan seperti bentang alam dan arah bangunan, yang penting untuk menentukan bagaimana energi mengalir. Sementara itu, LiiQi Pai mengandalkan penggunaan kompas tradisional yang disebut Luo Pan untuk mengidentifikasi secara spesifik bagaimana bangunan harus diletakkan berdasarkan arah kardinal yang akan menguntungkan penghuninya.
Konsep Qi
Qi adalah inti dari Fengshui. Energi ini yang mengalir di sekitar kita dapat memiliki kualitas yang baik atau buruk. Arsitek dan desainer menggunakan Fengshui untuk menempatkan dan merancang bangunan sedemikian rupa sehingga menarik Qi positif yang mendukung kesehatan dan keberuntungan. Lokasi yang dipilih untuk bangunan sangat penting untuk memastikan bahwa Qi yang menguntungkan dikumpulkan dan dipertahankan.
Penempatan Bangunan
Menurut Fengshui, penempatan bangunan harus mengharmoniskan dengan elemen alam. Hal ini mencakup orientasi pintu masuk utama menghadap ke arah yang menguntungkan dan penempatan jendela untuk memaksimalkan penerimaan cahaya alami tanpa membiarkan energi negatif masuk.
Aliran Energi dan Tata Ruang
Dalam Fengshui, sangat penting untuk mempertimbangkan bagaimana energi bergerak melalui sebuah ruang. Desain interior harus memfasilitasi aliran Qi yang halus dan tidak terhalang, yang berarti menghindari penataan yang dapat menciptakan stagnasi energi seperti penumpukan barang atau sudut-sudut tajam yang menonjol.
Lima Elemen
Fengshui juga melibatkan penggunaan lima elemen — kayu, api, tanah, logam, dan air — yang masing-masing berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan. Seorang arsitek dapat memasukkan elemen-elemen ini ke dalam desain, misalnya, menggunakan air dalam bentuk fitur air untuk menarik kekayaan, atau logam untuk meningkatkan kejernihan mental dan kreativitas.
Menggunakan Bagua
Bagua adalah peta energi yang digunakan dalam Fengshui untuk memetakan ruang dan mengkorelasikannya dengan berbagai aspek kehidupan. Setiap segmen dari Bagua map mewakili area kehidupan yang berbeda seperti karir, keluarga, kekayaan, dan lainnya. Arsitek dapat menggunakan Bagua untuk menentukan bagaimana ruangan harus diatur atau dihias untuk meningkatkan area kehidupan tertentu.
Pengaruh Negatif dan Solusinya
Dalam desain Fengshui, menghindari atau memperbaiki pengaruh negatif adalah kunci. Ini termasuk menghindari pintu yang berhadapan langsung dengan tangga, yang bisa menyebabkan Qi mengalir keluar dari rumah terlalu cepat, atau menyembunyikan pipa dan kabel yang bisa menimbulkan ‘racun rahasia’.
Harmonisasi dengan Alam
Elemen alam seperti air dan gunung tidak hanya penting secara simbolis dalam Fengshui tetapi juga memiliki dampak praktis. Contohnya, sebuah kolam di sebelah timur rumah dapat meningkatkan kesehatan keluarga, sedangkan bukit atau struktur tinggi di bagian belakang rumah memberikan perlindungan dan dukungan.
Desain Pintu Masuk
Pintu masuk yang dirancang dengan baik tidak hanya menciptakan kesan pertama yang positif tetapi juga bertindak sebagai mulut Qi, tempat energi memasuki rumah. Desain yang ramah, tanpa kekacauan, dan terang akan mengundang energi yang baik dan menolak yang buruk.
Menyeimbangkan Yin dan Yang
Fengshui berusaha menciptakan keseimbangan antara yin yang pasif dan yang aktif. Ini dapat dicapai melalui penggunaan warna, bahan, dan pencahayaan, serta melalui penataan fisik ruang untuk mengimbangi aktivitas yang berbeda dalam rumah.
Kesimpulan
Dengan menerapkan konsep-konsep fengshui yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang tidak hanya estetis, namun juga mendukung kesejahteraan dan keharmonisan penghuninya. Jika Anda tertarik untuk mengintegrasikan prinsip fengshui dalam proyek arsitektur atau renovasi rumah Anda, bekerjasamalah dengan Romeesa – profesional di bidang interior dan arsitektur yang berpengalaman dalam menerapkan filosofi fengshui. Hubungi kami sekarang untuk berkonsultasi dan temukan cara terbaik untuk mewujudkan hunian yang indah, sekaligus mendukung kesehatan, kebahagiaan, dan rezeki Anda.